Selasa, 21 April 2015

KTI - MENGKRITIK PUISI DENGAN BAIK // TUGAS AKHIR SEKOLAH


CARA MENGKRITIK PUISI DENGAN BAIK DAN BENAR

DISUSUN OLEH :
BENING SUKMANINGRUM
KELAS : IX F/18



 




KEMENTERIAN AGAMA
MTsN MALANG III
Jalan Basuki Rahmad No. 194 Sepanjang Gondanglegi
Telp. (0341) 879381













DAFTAR ISI


Halam judul .............................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan.................................................................................................................. ii
Kata Pengantar........................................................................................................................ iii
Daftar Isi.................................................................................................................................. iv

BAB I  Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................................ 2

 BAB II  Pembahasan
2.1  Apa arti penting dari mengkritik puisi............................................................................... 3
2.2  Bagaimana cara mengkritik puisi....................................................................................... 4
2.3  Apa saja yang diperhatikan saat mengkritik puisi.............................................................. 5
2.4  Apa Manfaat mengkritik puisi........................................................................................... 6
2.5 Apa saja macam-macam kritik puisi.................................................................................... 9
2.6 Apa fungsi kritik puisi...................................................................................................... 11

BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................................................................. 15

Daftar Rujukan....................................................................................................................... 16

  







LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “CARA MENGKRITIK PUISI DENGAN BAIK”

KTI ini telah diperiksa, diteliti, dan disahkan oleh Bapak Drs. H. Masduqi, M.Pd di Gondanglegi, Malang. Pada tanggal 17 Pebruari 2015 untuk tujuan praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2014/2015.

Mengetahui,


    Penulis,                                                         Pembimbing,


Bening Sukmaningrum                                      Drs. H. Masduqi, M.Pd
                                                                   







KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunianya saya dapat menyusun proposal karya ilmiah ini tanpa suatu halangan apapun.
Proposal karya ilmiah ini saya susun untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dan juga, saya berharap agar proposal karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya para pelajar agar dapat mengetahui atau menambah wawasan tentang membuat slogan dan poster denganbaikdanbenardi kalangan pelajar.
Proposal ini dapat saya susun karena adanya pihak yang telah berjasa membantu saya. Oleh karena itu, di kesempatan kali ini saya ingin berterimakasih kepada:
1.   Drs. H. Masduqi, M.Pd selaku Pembina mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah sangat berjasa membantu saya menyusun proposal karya ilmiah ini.
2.   Orang Tua saya yang selalu memberikan  dukungan dan motivasi kepada saya,
3.   Teman- Teman yang juga selalu memberikan saya semangat untuk menyusun proposal karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa tanpa dukungan dari semua pihak di atas tadi, saya tidak dapat menyelesaikan proposal karya ilmiah ini.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada pembaca yang sudah membaca proposal karya ilmiah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin .

Malang, 17 maret 2015


 Penulis      










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

            Kritik merupakan salah satu dari ilmu sastra. Kritik puisi meneliti atau menganalisis teks karya puisi itu sendiri. Kritik dapat diterapkan pada semua bentuk menguraikan tentang  pertimbangan baik atau buruk suatu karya puisi. Kritik biasanya diakhiri dengan kesimpulan analisis. Kritik bersangkut paut dengan puisi, prosa, drama, novel bahkan kritik sendiri. Bila kesustraan kreatif dapat didefinisikan sebagai suatu tafsir (interpretasi) kehidupan dalam  berbagai bentuk puisi, baik yang berupa puisi.

            Selain itu, tujuan kritik bukan hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, kebenaran, dan kesalahan sebuah karya puisi berdasarkan sudut tertentu, tetapi mendorong sastrawan tuntuk mencapai penciptaan sastra tertinggi dan untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik. Kehadiran kritik puisi akan membuat puisi yang dihasilkan berikutnya menjadi lebih baik dan berbobot karena kritik puisi akan menunjukkan kekurangan sekaligus memberikan perbaikan.

            Pengkritikan yang dilakukan mempunyai tujuan yang positif. Tujuan pengkritikan terhadap sebuah karya puisi merupakan sebuah kegiatan menambah, membangkitkan serta mengorek lebih dalam sebuah karya puisi agar lebih familiar dan lebih mudah dipahami oleh pembaca di kemudian hari serta menambah keunggulan yang tersembunyi dibalik sebuah karya puisi.

            Kritik puisi merupakan salah satu bentuk apresiasi dan perhatian dari kalangan pencinta puisi. Seorang kritikus tak hanya bisa menilai pemilihan bahasa, kata-kata,  namun juga proses kreatif dari penciptaan dari puisi itu sendiri.




1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa arti penting dari mengkritik puisi?
2.      Bagaimana cara mengkritik puisi?
3.      Apa saja yang diperhatikan saat mengkritik puisi?
4.      Apa Manfaat mengkritik puisi?
5.      Apa saja macam-macam kritik puisi?
6.      Apa fungsi kritik puisi?

1.3  TUJUAN PENULISAN  :
1.      Memenuhi tugas bahasa indonesia
2.      Mendeskripsikan tentang kritik puisi dengan baik
3.      Mengetahui keunggulan, kelemahan, kebenaran, dan kesalahan dalam sebuah karya puisi
4.      Mengetahui macam-macam mengkritik puisi dan juga mengetahui manfaat mengkritik puisi itu sendiri.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1  APA ARTI PENTING DARI MENGKRITIK PUISI
            Secarah etimologis, kata kritik berasal dari bahas yunani, yaitu dari kata krinein (menghakimi, membanding, menimbang). Kata krinein menjadi bentuk dasar lagi kreterion (dasar, pertimbangan, penghakiman). Orang yang melakukan pertimbangan/penghakiman disebut krites yang beraarti hakim. Bentuk krites inilah yang menjadi dasar kata kriti.
            Mengkritik adalah memberikan tanggapan yang disertai dengan uraian atau pertimbangan baik buruk terhadap suatu hal. Kritik muncul karena seseorang tidak setuju atau tidak suka terhadap sesuatu. Selain memberikan kritikan, Anda juga dapat memberikan dukungan terhadap suatu pendapat. Dukungan yang baik disertai dengan alasan yang berupa uraian. Kritik juga kadang di sertai dengan uraian dan perbincangan baik dan buruk terhadap suatu hasil karya.
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya,pendapat dan sebagainya.

            Berdasarkan pengertian di atas kritik merupakan catatan penilaian atau tanggapan terhadap suatu karya. Kritik harus dibedakan dengan mengecam, mencaci dan menjelek-jelekkan, ingat pengertian dasar kritik adalah menilai. Menilai harus obyektif. Tujuan akhir kritik adalah agar pencipta karya puisi dapat meningkatkan mutu karyanya dikemudian hari.

            Semakin pembaca terlibat di dalam karya tersebut, dia akan mengalami pengalaman seperti yang digambarkan dalam puisi. Bahkan, pembaca mungkin akan menemukan kaitan hubungan puisi dengan nilai-nilai dalam masyarakat.
1.      Seorang pengkritik puisi wajib memberikan alasan-alasan yang masuk akal tentang isi dan bentukpuisi yang dinilai. Dalam mengkritik puisi akan dijelaskan kekuatan dan kelemahan dengan alasan kuat.
2.      Sebuah kritik pada puisi mengandung dua unsur utama yaitu penilaian dan analisa. Sementara itu, akan lebih ideal lagi apabila ditambahkan unsur intepretasi. Dengan mengabungkan ketiga unsur tersebut, akan didapatkan sebuah kritik puisi yang semakin lengkap.
3.      Dilihat antara apresiasi, kajian, dan kritik puisi. Ketiganya saling berhubungan. Apresiasi puisi merupakan sebuah jalan untuk mempererat hubungan antara pembaca dengan puisi, memunculkan hubungan yang imajinatif, intelektual, dan emosional.
4.      Melakukan kajian dan kritikpuisi sebenarnya juga sebuah bentuk apresiasi. Cara mengkritik sebuah puisi lebih menitikberatkan ada kemampuan intelektual tentang baik-buruknya karya yang dinilai.

2.3  BAGAIMANA CARA MENGKRITIK PUISI

            Kritikan juga disertai dengan uraian dan pertimbangan mengenai kritikan dengan mengemukakan baik buruknaya karya puisi yang kita baca tersebut. Bagi sebagian pembaca, mengkritik dianggap sebagai hal yang negatif, atau dengan kata lain, mengkritik adalah mencela suatu karya. Padahal, mengkritik karya tidak selalu menghasilkan kritikan yang negatif, namun juga ada yang positif.

            Ada sebagian orang yang menyalah gunakan pengertian kritik tersebut, bagi mereka kritik itu ada jika pendapat mereka berbeda dengan apa yang diajukan oleh orang lain, sehingga mereka merasa perlu untuk memberi kritikan kepada orang lain, tidak peduli pendapat mereka benar atau salah.

Cara  mengkritik dengan bahasa yang lugas dan santun. Bahasa yang santun ditandai oleh:
1.      Kritik disampaikan secara obyektif. Artinya kritik tidak memandang subyektif (orang yang akan dikritik), siapapun orangnya walaupun itu presiden sekalipun layaknya juga dikritik ketika ia melakukan kesalahan. Pun juga kritik yang obyektif adalah kritik yang sesuai dengan realitas yang terjadi, akan menjadi kritik yang tidak obyektif apabila kritik itu tidak sesuai dengan realitas.
2.      Kritik disertai pendasaran dan tidak disampaikan secara emosional. Maksudnya dalam menyampaikan kritik disertai alasan-alasan yang jelas mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang yang dikritik. Kalaupun kritik itu adalah sebuah penilaian juga diberikan argumen yang benar.
3.      Kritik seharusnya disertai pula dengan solusi atau saran dan disampaikan dengan bahasa atau tutur kata yang baik sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
4.      Sampaikan dengan bahasa yang lugas dan santun, bahasa yang tidak menyinggung perasaan (berkomentar atas dasar dan kenyataan yang ada)
5.      Kritikan jangan bersifat menjatuhkan atau mematikan kreativitas
6.      Kritiklah yang membuat kemajuan kualitas karya untuk penciptaan selanjutnya

2.3  APA SAJA YANG DIPERHATIKAN SAAT MENGKRITIK PUISI

            Semua orang memang berhak untuk menyampaikan apa yang menganjal dalam hatinya, yang harus diingat adalah etika dalam menyampaikannya. Seringkali kritikus melupakan hal itu, yang akhirnya akan membuat sastrawan menjadi tersinggung.

            Kritik puisi yang berfungsi mendidik pembaca untuk menghargai karya sastra yang memiliki nilai yang berkualitas. Kebanyakan pembaca telah memiliki jiwa kritis setelah menikmati sebuah karya puisi, akan tetapi beberapa hal yang menjadi kendala dalam menuliskan kritikan tersebut diantaranya perlu memiliki konsep atau teori sastra. Meskipun konsep ini dapat dipelajari, namun banyak orang yang senang melakukan kritik sastra secara terbuka (lisan). Perlu memiliki kemampuan menulis, tersedianya media massa atau penerbitan, dan perlunya berkembang tradisi dalam mengkritik sastra.

            Karya sastra puisi sebagai karya seni menghendaki penilaian yang bermutu seni. Disinilah kritik berperan memberikan nilai tinggi rendahya karya tersebut. Peran kritik  sangatlah besar dalam perkembangan kesasastraan terutama dalam perkembangan ilmu lainnya, karena kritik sastra memberikan nilai kepada sebuah karya  yang mengambil dari beberapa ilmu di antaranya, filsafat, ilmu sosial, politik, dan sebagainya.

            Dalam menilai sebuah karya puisi, seorang kritikus perlu dan harus menggunakan kritik  sebagai dasar hukumnya. Akan tetapi, kritik tidak hanya menilai tetapi juga menganalisis dan hal lain sebagainya yang termasuk di dalamnya adalah pendefinisian, penggolongan, pengkiasan, penguraian, dan penilian (evaluasi).

Hal yang harus diperhatikan saat menyampaikan kritik ke sebuah karya:
  1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan di kritik tersebut. Sering orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa mengerti permaslahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah pahaman.
  2. Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran bagi anda untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara yang santun dan baik, selain itu jangan sampai anda menyampaikan kritik secara emosional serta gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
  3. Menyesuaikan dengan Sikon. Jika akan mengkritik sebuah puisi hendaknya memberikan pengantar terlebih dahulu dengan mengemukakan bagian yang akan di kritik atau di beri saran secara singkat, padat, dan jelas, baru kemudian sampaikan kritik atau saran anda secara objektif.
4.      Dalam menyampaikan kritik hendaknya di sertai dengan ide-ide segar atau
baru solusi yang tepat agar pihak yang di kritik atau yang di beri saran dapat lebih
menyempurnakan bahasannya.
5.      Kritikan harus santun, artinya di dalam mengkritik, gunakan bahasa yang baik adanya, Kritik dan saran yang di sampaikan hendaknya disertai dengan argumen-argumen yang logis untuk memperkuat kritik dan saran.
6.      Kritik dan saran yang disampaikan harus ditujukan untuk menyampaikan kekurangan yang di bahas, bukan bertujuan untuk mengejek atau menjatuhkan pihak yang di kritik.

2.4  APA MANFAAT MENGKRITIK PUISI

            Karya sastra (puisi) tidak dapat sepenuhnya atau benar-benar dipahami secara terpisah dari lingkungan, budaya, atau peradaban di mana ia diproduksi. Karya sastra harus dipelajari dalam konteks seluas mungkin, bukan secara otodidak. Setiap karya sastra merupakan hasil dari interaksi yang kompleks dari faktor-faktor sosial dan budaya dan karya sastra itu sendiri merupakan sebuah objek kebudayaan yang kompleks. Dalam hal apapun, karya sastra  bukanlah sebuah fenomena yang terisolir.

            Ide-ide dalam karya sastra sama pentingnya dengan teknik dan bentuknya sendiri; bentuk dan teknik itu sendiri sebagian ditentukan atau dibentuk oleh ide-ide karya itu. Selain itu, kualitas karya, respon kritis yang timbul, mengambil bagian dari kualitas ide-idenya. Tidak ada karya yang  besar dan abadi yang pernah diciptakan atas dasar sepele, ide yang dangkal, atau ide-ide yang buruk. Dalam pengertian ini, sastra merupakan hal yang benar-benar serius.

            Setiap karya yang masih bertahan adalah moral yang mendalam,  baik dalam hubungannya dengan budaya yang muncul dan pada para  pembaca individu. Karya sastra menjadi kurang bermoral dalam advokasi atas sebuah kode tertentu atau sistem perilaku manusia daripada dalam hal

            Bahwa karya itu memikat dalam kehidupan dan menyajikan sebuah respon evaluasi hidup. Karya sastra sebagaimana yang telah disebutkan oleh L.C. Knights adalah sebuah pengalaman moral.

            Masyarakat dapat berkenaan dengan sebuah karya sastra dalam dua cara  baik sebagai sebuah faktor bahan yang spesifik, kekuatan, atau sebagai tradisi, yaitu kecenderungan spiritual dan kebudayaan yang kolektif. Tren-tren budaya ini bisa termasuk tradisi sastra yang murni dan tradisional, tetapi tidak terbatas pada hal-hal tradisional tersebut (perhatikan perbedaan di sini antara penekanan dari kritikus sejarah dan kritikus sosial budaya). Dengan demikian, bentuk dan isinya dapat mencerminkan perkembangan sosiologis, misalnya, sebagai munculnya sebuah puisi yang dipengaruhi oleh munculnya orang-orang kelas menengah, atau perubahan yang halus dalam watak budaya; bandingkan Trilling dan Spender yang mengikutinya.

            Kritik puisi harus lebih dari kontemplasi estetika yang netral dari karya itu sendiri; kritik puisi harus terlibat dan berkomitmen. Kritik merupakan sebuah kegiatan penting yang dapat dan seharusnya memengaruhi produksi seni itu sendiri, bukan dengan mendikte teknik dan  bahan pilihan penulis, tetapi dengan menciptakan jenis momen di mana seni yang besar ini dilahirkan dan dengan merangsang semacam pelanjutan diskusi seni yang kritis yang lebih membawa ke dalam budaya secara umum dan sebaliknya memperkuat penonton dan artisnya.

            Seorang kritikus bertanggung jawab terhadap sastra baik dulu maupun sekarang. Dari sastra yang luas di masa lalu, seorang kritikus memilih yang memiliki ketepatan utama sampai sekarang; minatnya tidak pernah sekadar antik atau rekonstruktif (demarkasi sosial budaya lainnya dari sejarah). Karena kebutuhan setiap generasi akan menuntut pilihan yang  berbeda atau penekanan yang berbeda, pekerjaan kritikus dalam memilih dan menilai kembali secara simultan bersifat sementara dan tak berujung. Dalam aspek perannya, seorang kritikus juga merupakan seorang  pembanding, dimulai dengan beberapa bahasa dan sastra, memilih karya-

            karya yang bersangkutan dengan mereka, dan menunjukkan hubungan antara karya yang dipilih satu sama lain, untuk penonton kontemporer dan untuk produksi seni kontemporer. Dalam hal ini perannya sebagai mediator antara seni dan penonton, seorang kritikus harus memperhatikan sebuah karya pada zamannya. Dia menganggap evaluasi karya kontemporer merupakan bagian integral dan penting dari fungsi kritis. Mungkin itu adalah alasan mengapa seorang kritikus sosial budaya banyak sangat aktif sebagai pengulas, sedangkan kritikus bidang lainnya dapat mempertimbangkan peninjauan fungsi perimer atau sekunder.

            Dengan melakukan perbandingan dengan karya puisi lain yang sudah memiliki nilai puisi yang tinggi, sebuah puisi  sastra dibandingkan dalam penilaiannya. Beberapa hal ini secara signifikan mampu mendorong sastrawan yang sudah mumpuni ataupun sastrawan muda untuk meningkatkan mutu karyanya sehingga disinilah letak perkembangan karya puisi dengan banyak bermunculan karya-karya puisi yang baru dan inovatif.

Adapun beberapa manfaat mengkritik sebuah sastra puisi:
1.      Dalam mengkritik, kritikus akan menunjukan hal yang bernilai/tidak bernilai dari suatu karya sastra. Kritikus bisa jadi akan menunjukan kebaruan-kebaruan dalam karya sastra, hal-hal apa saja yang belum digarap oleh sastrawan. Dengan demikian sastrawan dapat belajar dari kritik sastra untuk lebih meningkatkan kecakapannya dan memperluas cakrawala kreativitas, corak, dan mutu karya sastranya. Jika sastrawan-sastrawan dalam di negara tertentu mengahsilkan karya-karya yang baru, kreatif, dan berbobot, maka perkembangan sastra negara tersebut juga akan meningkat pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dengan kata lain, kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan kreatifitas sastrawan, dan pada gilirannya akan meningkatkan perkembangan sastra itu sendiri.

2.      Dalam melakukan kritik, kritikus akan memberikan ulasan, komentar, menafsirkan kerumitan-kerumitan, kegelapan-kegelapan makna dalam karya sastra yang dikritik. Dengan demikian, pembaca awam akan mudah memahami karya sastra yang dikritik oleh kritikus. Disisi lain, ketika masyarakat sudah terbiasa dengan apresiasi sastra, maka daya apresiasi masyarakat terhadap karya sastra akan semakin baik. Masyarakat dapat memilih karya sastra yang bermutu tinggi (karya sastra yang berisi nilai-nilai kehidupan, memperhalus budi, mempertajam pikiran, kemanusiaan, dan kebenaran).

3.      Analisis yang dilakukan kritikus dalam mengkritik tentulah didasarkan pada referensi-referensi, teori-teori yang akurat. Tidak jarang pula, perkembangan teori sastra lebih lambat dibandingkan dengan kemajuan proses kreatif pengarang. Untuk itu, dalam melakukan kritik, kritikus seringkali harus meramu teori-teori baru. Teori-teori sastra yang baru inilah yang justru akan semakin memperkembangkan ilmu sastra itu sendiri.

4.      Dalam melakukan kritik, kritikus tentu akan menunjukan ciri-ciri sastra yang dikritik secara struktural (ciri-ciri intrinsik). Tidak jarang pula kritikus akan mencoba mengelompokan karya sastra yang dikritik ke dalam karya sastra yang berciri sama. Kenyataan inilah yang dapat disimpulkan bahwa kritik sastra sungguh membantu penyusunan sejarah sastra.

5.      Dalam mengkrtik, seorang kritikus akan menunjukkan hal-hal yang bernilaiatau tidak bernilai suatu karya puisi. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan hal-hal yang baru dalam karya sastra puisi. Hal-hal yang boleh dikerjakan oleh sastrawan. Dengan demikian, sastrawan dapat belajar dari kritik untuk lebih meningkatkan kecakapanya dan memperluas pengetahuanya. Jika sastrawan-sastrawan menghasilkan karya-karya baru, kreatif, dan berbobot, maka perkembangan sastra negar tersebut juaga akan meningkat, baik secara kualiatas maupaun kuantitas. Dengan kata lain, kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan keativitas sastrawan, dan pada akhirnya akan meningkatkan perkembangan sastra itu sendiri

2.5 APA SAJA MACAM-MACAM KRITIK PUISI
            Kritik puisi dilakukan dengan membantu seorang penulis pemula dalam berkarya tentunya untuk menemukan kekhasannya sendiri dalam dalam keryanya. Tentu jugaberguna untuk membantu pembaca dalam menilai sebuah karya. Karena semakin karya puisi itu di kritik, akan semakin dibicarakan pula. Namunbergantung kepada pembaca puisi dalam menilai karya yang sudah dikritik itu masih layak disebut karya baik atau bukan.
            Dalam pembuatan karya puisi tidak selalu puisi yang dibuat selalu diterima pembaca, maka dari itu harus menerima kritikan dari seseorang pengkrtik agar seseorang bisa membuat sebuah karya yang lebih bagus. Dengan adanya kritik puisi akan membuat para penulis puisi dapat terpacu lagi dan termotivasi untuk terus berkarya supaya karya yang dibuatnya itu menjadi lebih baik dan mengerti bagaimana langkah-langkah pembuatan puisi.
            Memberikan kritik dan esai dapat beromanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperleh masukan, terutama tentang kelemahannya.
            Kritik adalah bentuk komunikasi yang memberikan informasi mengenai pengaruh dari tindakan kita bagi orang-orang di sekitar kita. Informasi ini sangat berguna bagi kita untuk melakukan berbagai perbaikan.
Berikut ini macam-macam kritik sastra (puisi) :
1.      Bedasarkan jenis bentuknya
1.             Kritik teoritis (theoretical criticism), menurut Abrams teori ini berusaha bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat istilah yang tali temali, pembedaan-pembedaan, kategori-kategori untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya maupun penerapan “kriteria” untuk menilai karya sastra dan pengarangnya.
2.             Kritik terapan (pratical criticism), diskusi karya sastra tertentu dan penulis-penulisnya.

2.      Berdasarkan pelaksanaannya atau praktik kritiknya, Abrams membagikan ke dalam tiga jenis kritik judisial, kritik induktif, dan kritik impresionistik. Sedangkan Hudson, membaginya kedalam dua jenis ; kritik judusial dan kritik induktif.
1.             Kritik judisial (judicial criticism) menurut Abrams berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasi, teknik, gaya, dan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individu kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan suatu karya.
2.             Kritik induktif menurut Hudson adalah menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena yang ada secara objektif.
3.             Kritik impressionistik menurur Abrams menggambarkan dengan kata-kata sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus (dalam) suatu karya dan tanggapan (impresi) kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra.

3.      Berdasarkan orientasinya terhadapkarya sastra
1.             Kritik mimetik, memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Kriteria yang gunakan dalam kehidupan adalah ‘kebenaran’.
2.             Kritik pragmatik bertujuan memberikan efek tertentu terhadap pembaca seperti kesenangan, estetik, pendidikan, atau tujuan politik. Memangdang karya sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan.
3.             Kritik ekspresif, menghubungkan karya dan pengarangnya. Karya sastra sebagai curahan, ucapan, atau proyeksi pikiran dan perasaan penyair.
4.             Kritik objektif, menganggap karya sastra sebagai suatu yang mandiri, bebas baik dari penyair, pembaca, maupun dunia sekitarnya.

2.6  APA FUNGSI KRITIK PUISI

            Saat memberikan sebuah Kritikan harus mengunakan bahasa yang santun dan baik, artinya di dalam mengkritik, gunakan bahasa yang baik adanya tidak menentang atau mengejek atau menghina, Kritik dan saran yang di sampaikan hendaknya disertai dengan argumen-argumen yang logis untuk memperkuat kritik dan saran. Dan tidak menggunakan ungkapan jorok, kasar, dan tabu pada masyarakat tertentu.

            Mengkritik dapat diartikan sebagai kegiatan mengemukakan pendapat atau tanggapan terhadap sesuatu hal yang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya hal tersebut. Akan tetapi, sebuah kritikan oleh orang-orang sering dikaitkan dengan hal-hal yang buruk saja, sedangkan untuk hal-hal yang bagus sering disebut pujian. kritikan hendaknya selalu diutarakan dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang dikritik.

            Kritik puisi mampu menujukna nilai suatu karya puisi secara tepat dan cermelang, meniadakan persoalan-persoalan yang sulit dan rumit meliputi karya puisi tersebut melalui penjelasan, uraian, dan penafsiran. Kerumitan-kerumiatan yang dimaksud kurang pahamnya pembaca menilai suatu karya sastra. Hal ini menyebabkan karya puisi yang dinilai baik pun belum tentu mendapatkan sambutan yang baik dari pembaca.

            Kritik sastra puisi tidak perlu diragukan bahwa adanya kritik yang kuat dan jujur di medan sastra akan membawa pada meningkatnya kualitas karya puisi. Karena sastrawan akan memiliki perhitungan sebelum akhirnya dipublikasikannya karya puisi tersebut.
Dengan adanya kritik puisi ini akan membuat para penulis puisi dapat terpacu lagi dan termotivasi untuk terus berkarya supaya karya puisi yang dibuat itu menjadi lebih baik dan pembaca sangat menyukai karya puisi yang dibuat. Kritik puisi sangatlah penting dalam perkembangan puisi itu sendiri. Dengan itu juga pritik puisi akan menumbuhkan kesadaran atas sebuah karya puisi yang dibuat. Kesalahan-kesalahan apa saja yang ada didalam karya yang dibuat dan bagaimana hasil karya mendapat pujian dari pembaca.

Kritik puisi memiliki fungsi sebagai berikut:
1.                  Mendudukan persoalan yang muncul dan menjawab pertanyaan yang timbul setelah menikmati karya puisi yang dilakukan dengan menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi (memberikan penilaian) terhadap karya sastra berdasarkan teori dan sejarah sastra.
2.                  Menjadi media konduksi antara karya puisi dengan pembaca penikmat puisi berupa pemberian motivasi kepada penikmat puisi untuk secara tidak langsung menjadi seorang kritikus sastra.
3.                  Menjadi guide pembaca dalam menikmati sebuah karya puisi yang baik dan karya puisi yang tidak baik, yang asli dan tidak asli.
4.                  Menjadi pengarah atau pembimbing dengan memberikan pendapat atau pertimbangan bagi sastrawan muda atau pengarang pemula untuk meningkatkan kualitas karya sastranya.
5.                  Mematangkan pemikiran ataupun ide bagi pengarang yang telah banyak berkarya dan banyak mendapat impuls dari kritik tersebut.
6.                  Menjadi media untuk membangkitkan emosi yang baik terhadap karya-karya pengarang tertentu.
7.                  Memberikan sumbangan pendapat atau bahan-bahan bagi penyusunan atau pengembangan teori mengkritik.

Berikut ini contoh mengkritik sebuah karya puisi dari chairil anwar :
AKU 

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Maret 1943

Kritis sastra puisi :
            Dalam puisi “aku” sisi perjuangkan ditekankan pada perjuangan yang pribadi atau individu. Hal ini di yunjukkan dalam pemilihan diksi puisi tersebut  yang tergambar dalam lirik biar peluru menembus hatiku (bait 4 larik ke-1) dan aku tetap meradang menerjang (baik 5 ke larik ke-2). Selain itu semangat perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan mencapai tujuan hidup sesorang individu yang dalam hal ini adalah chairil anwar sendiri.
            Sedangkan dalam puisi “aku” gaya bahasa yang diberikan oleh chairil anwar juga hiperbola seperti yang gigambardalam larik. Hal inijelas hiperbola tersebut merupakan penonjolan pribadi chairil anwar, ian mencoba untuk nyata berada di dalam dunianya.
            Sementara itu, dalam puisi “akau” chairil anwar memberikan cpencitraan gerak dan perasaan. Citraan gerak merupakan gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak. Dapat juga gambaran gerak pada umumnya. Citraan gerak dalam puisi ini tergambar dalam larik luka dan bisa kubwa berlari (bait 5 larik ke -1). Sementara citraan perasaan tergambar dalam larik hinggan hilang pedih peri (bait 5 lark ke-3).
Anwar memberikan pesan secara tersurat yang terdiri dari:
1.      Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
2.      Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
3.      Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya




BAB III
PENUTUP


3.1         KESIMPULAN
            kritik adalah untuk menentukan nilai baik dan atau nilai tidak baik terhadap suatu karya puisi dengan menafsirkan, menguraikan, dan memberikan penilaian sesuai dengan hakikat sastra, unsur-unsur sastra dan unsur-unsur lain di luar sastra.
Sedangkan peran kritik  adalah membantu dalam penyusunan teori sastra dan sejarah sastra selain membantu dalam keilmuan sastra, perkembangan kesusastraan dan sebagai media pemahman bagi masyarakat sastra maupun masyarakat umumnya tentang penerangan karya-karya sastra.
Dalam mengkrtik, seorang kritikus akan menunjukkan hal-hal yang bernilaiatau tidak bernilai suatu karya puisi. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan hal-hal yang baru dalam karya sastra puisi. Hal-hal yang boleh dikerjakan oleh sastrawan. Dengan demikian, sastrawan dapat belajar dari kritik untuk lebih meningkatkan kecakapanya dan memperluas pengetahuanya.

3.2         SARAN
            Adapun saran dari saya, untuk perkembangan kritik puisi adalah selayaknya kritikus tidak canggung dan dengan tegas mengatakan ini baik dan ini tidak baik dalam menanggapi sebuah karya tersebut. penilaian juga harus dilihat dari aspek diluar sastra bahkan bidang keilmuan yang hampir tidak ada hubungannya dengan sastra.

            Memberikan kritik dapat beromanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperleh masukan, terutama tentang kelemahannya, dan akan memperbaiki kesalahanya dan karya yang diciptakannya akan berkualitas.



DAFTAR RUJUKAN





SEMOGA BERMANFAAT :) . HARGAI PERKERJAAN ORANG LAIN