CARA MENGKRITIK PUISI DENGAN BAIK DAN BENAR
DISUSUN OLEH :
BENING SUKMANINGRUM
KELAS : IX F/18
KEMENTERIAN
AGAMA
MTsN
MALANG III
Jalan
Basuki Rahmad No. 194 Sepanjang Gondanglegi
Telp.
(0341) 879381
DAFTAR
ISI
Halam judul .............................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan.................................................................................................................. ii
Kata Pengantar........................................................................................................................ iii
Daftar Isi.................................................................................................................................. iv
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penelitian................................................................................................................ 2
BAB II
Pembahasan
2.1
Apa arti penting dari mengkritik puisi............................................................................... 3
2.2 Bagaimana cara
mengkritik puisi....................................................................................... 4
2.3
Apa saja yang diperhatikan saat mengkritik puisi.............................................................. 5
2.4
Apa Manfaat mengkritik puisi........................................................................................... 6
2.5 Apa
saja macam-macam kritik puisi.................................................................................... 9
2.6 Apa
fungsi kritik puisi...................................................................................................... 11
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................................................................. 15
Daftar Rujukan....................................................................................................................... 16
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “CARA MENGKRITIK PUISI DENGAN BAIK”
KTI
ini telah diperiksa, diteliti, dan disahkan oleh Bapak Drs. H. Masduqi, M.Pd di
Gondanglegi, Malang. Pada tanggal 17 Pebruari 2015 untuk tujuan praktik mata
pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2014/2015.
Mengetahui,
Penulis,
Pembimbing,
Bening Sukmaningrum
Drs. H.
Masduqi, M.Pd
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunianya saya dapat menyusun proposal
karya ilmiah ini tanpa suatu halangan apapun.
Proposal karya ilmiah ini saya susun untuk memenuhi
nilai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dan juga, saya berharap agar
proposal karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya para
pelajar agar dapat mengetahui atau menambah wawasan tentang membuat slogan dan poster denganbaikdanbenardi kalangan
pelajar.
Proposal ini dapat saya susun karena
adanya pihak yang telah berjasa membantu saya. Oleh karena itu, di kesempatan
kali ini saya ingin berterimakasih kepada:
1. Drs. H. Masduqi,
M.Pd selaku
Pembina mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah sangat berjasa membantu saya
menyusun proposal karya ilmiah ini.
2. Orang Tua saya yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi kepada
saya,
3. Teman- Teman yang juga selalu
memberikan saya semangat untuk menyusun proposal karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa tanpa dukungan dari semua pihak
di atas tadi, saya tidak dapat menyelesaikan proposal karya ilmiah ini.
Akhir kata saya mengucapkan
terimakasih kepada pembaca yang sudah membaca proposal karya ilmiah ini, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Amin .
Malang, 17 maret
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kritik
merupakan salah satu dari ilmu sastra. Kritik puisi meneliti atau menganalisis
teks karya puisi itu sendiri. Kritik dapat diterapkan pada semua bentuk
menguraikan tentang pertimbangan baik atau buruk suatu karya puisi.
Kritik biasanya diakhiri dengan kesimpulan analisis. Kritik bersangkut paut
dengan puisi, prosa, drama, novel bahkan kritik sendiri. Bila kesustraan
kreatif dapat didefinisikan sebagai suatu tafsir (interpretasi) kehidupan dalam
berbagai bentuk puisi, baik yang berupa puisi.
Selain
itu, tujuan kritik bukan hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, kebenaran,
dan kesalahan sebuah karya puisi berdasarkan sudut tertentu, tetapi mendorong
sastrawan tuntuk mencapai penciptaan sastra tertinggi dan untuk mengapresiasi
karya sastra secara lebih baik. Kehadiran kritik puisi akan membuat puisi yang
dihasilkan berikutnya menjadi lebih baik dan berbobot karena kritik puisi akan
menunjukkan kekurangan sekaligus memberikan perbaikan.
Pengkritikan
yang dilakukan mempunyai tujuan yang positif. Tujuan pengkritikan terhadap
sebuah karya puisi merupakan sebuah kegiatan menambah, membangkitkan serta
mengorek lebih dalam sebuah karya puisi agar lebih familiar dan lebih mudah
dipahami oleh pembaca di kemudian hari serta menambah keunggulan yang
tersembunyi dibalik sebuah karya puisi.
Kritik
puisi merupakan salah satu bentuk apresiasi dan perhatian dari kalangan
pencinta puisi. Seorang kritikus tak hanya bisa menilai pemilihan bahasa,
kata-kata, namun juga proses kreatif
dari penciptaan dari puisi itu sendiri.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
arti penting dari mengkritik puisi?
2. Bagaimana
cara mengkritik puisi?
3. Apa
saja yang diperhatikan saat mengkritik puisi?
4. Apa
Manfaat mengkritik puisi?
5. Apa
saja macam-macam kritik puisi?
6. Apa
fungsi kritik puisi?
1.3
TUJUAN PENULISAN :
1. Memenuhi
tugas bahasa indonesia
2. Mendeskripsikan
tentang kritik puisi dengan baik
3. Mengetahui
keunggulan, kelemahan, kebenaran, dan kesalahan dalam sebuah karya puisi
4. Mengetahui
macam-macam mengkritik puisi dan juga mengetahui manfaat mengkritik puisi itu
sendiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
APA ARTI PENTING DARI MENGKRITIK PUISI
Secarah etimologis, kata
kritik berasal dari bahas yunani, yaitu dari kata krinein (menghakimi,
membanding, menimbang). Kata krinein menjadi bentuk dasar lagi kreterion
(dasar, pertimbangan, penghakiman). Orang yang melakukan
pertimbangan/penghakiman disebut krites yang beraarti hakim. Bentuk krites
inilah yang menjadi dasar kata kriti.
Mengkritik adalah
memberikan tanggapan yang disertai dengan uraian atau pertimbangan baik buruk
terhadap suatu hal. Kritik muncul karena seseorang tidak setuju atau tidak suka
terhadap sesuatu. Selain memberikan kritikan, Anda juga dapat memberikan
dukungan terhadap suatu pendapat. Dukungan yang baik disertai dengan alasan
yang berupa uraian. Kritik juga kadang di sertai dengan uraian dan perbincangan
baik dan buruk terhadap suatu hasil karya.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ,kritik adalah kecaman atau tanggapan,
kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil
karya,pendapat dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian di atas kritik merupakan catatan penilaian atau tanggapan terhadap suatu karya. Kritik harus dibedakan dengan mengecam, mencaci dan menjelek-jelekkan, ingat pengertian dasar kritik adalah menilai. Menilai harus obyektif. Tujuan akhir kritik adalah agar pencipta karya puisi dapat meningkatkan mutu karyanya dikemudian hari.
Semakin pembaca terlibat di dalam
karya tersebut, dia akan mengalami pengalaman seperti yang digambarkan dalam
puisi. Bahkan, pembaca mungkin akan menemukan kaitan hubungan puisi dengan
nilai-nilai dalam masyarakat.
1. Seorang
pengkritik puisi wajib memberikan alasan-alasan yang masuk akal tentang isi dan
bentukpuisi yang dinilai. Dalam mengkritik puisi akan dijelaskan kekuatan dan
kelemahan dengan alasan kuat.
2. Sebuah
kritik pada puisi mengandung dua unsur utama yaitu penilaian dan analisa.
Sementara itu, akan lebih ideal lagi apabila ditambahkan unsur intepretasi.
Dengan mengabungkan ketiga unsur tersebut, akan didapatkan sebuah kritik puisi
yang semakin lengkap.
3. Dilihat
antara apresiasi, kajian, dan kritik puisi. Ketiganya saling berhubungan.
Apresiasi puisi merupakan sebuah jalan untuk mempererat hubungan antara pembaca
dengan puisi, memunculkan hubungan yang imajinatif, intelektual, dan emosional.
4. Melakukan
kajian dan kritikpuisi sebenarnya juga sebuah bentuk apresiasi. Cara mengkritik
sebuah puisi lebih menitikberatkan ada kemampuan intelektual tentang baik-buruknya
karya yang dinilai.
2.3 BAGAIMANA CARA MENGKRITIK PUISI
Kritikan
juga disertai dengan uraian dan pertimbangan mengenai kritikan dengan
mengemukakan baik buruknaya karya puisi yang kita baca tersebut. Bagi sebagian
pembaca, mengkritik dianggap sebagai hal yang negatif, atau dengan kata lain,
mengkritik adalah mencela suatu karya. Padahal, mengkritik karya tidak selalu
menghasilkan kritikan yang negatif, namun juga ada yang positif.
Ada sebagian orang yang menyalah
gunakan pengertian kritik tersebut, bagi mereka kritik itu ada jika pendapat
mereka berbeda dengan apa yang diajukan oleh orang lain, sehingga mereka merasa
perlu untuk memberi kritikan kepada orang lain, tidak peduli pendapat mereka
benar atau salah.
Cara mengkritik dengan bahasa yang lugas dan
santun. Bahasa yang santun ditandai oleh:
1. Kritik
disampaikan secara obyektif. Artinya kritik tidak memandang subyektif (orang
yang akan dikritik), siapapun orangnya walaupun itu presiden sekalipun layaknya
juga dikritik ketika ia melakukan kesalahan. Pun juga kritik yang obyektif
adalah kritik yang sesuai dengan realitas yang terjadi, akan menjadi kritik
yang tidak obyektif apabila kritik itu tidak sesuai dengan realitas.
2. Kritik
disertai pendasaran dan tidak disampaikan secara emosional. Maksudnya dalam
menyampaikan kritik disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang yang dikritik. Kalaupun kritik itu
adalah sebuah penilaian juga diberikan argumen yang benar.
3. Kritik
seharusnya disertai pula dengan solusi atau saran dan disampaikan dengan bahasa
atau tutur kata yang baik sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
4. Sampaikan
dengan bahasa yang lugas dan santun, bahasa yang tidak menyinggung perasaan
(berkomentar atas dasar dan kenyataan yang ada)
5. Kritikan
jangan bersifat menjatuhkan atau mematikan kreativitas
6. Kritiklah
yang membuat kemajuan kualitas karya untuk penciptaan selanjutnya
2.3 APA SAJA YANG DIPERHATIKAN SAAT MENGKRITIK
PUISI
Semua orang memang berhak untuk
menyampaikan apa yang menganjal dalam hatinya, yang harus diingat adalah etika
dalam menyampaikannya. Seringkali kritikus melupakan hal itu, yang akhirnya
akan membuat sastrawan menjadi tersinggung.
Kritik puisi yang berfungsi mendidik
pembaca untuk menghargai karya sastra yang memiliki nilai yang berkualitas.
Kebanyakan pembaca telah memiliki jiwa kritis setelah menikmati sebuah karya
puisi, akan tetapi beberapa hal yang menjadi kendala dalam menuliskan kritikan
tersebut diantaranya perlu
memiliki konsep atau teori sastra. Meskipun konsep ini dapat dipelajari, namun
banyak orang yang senang melakukan kritik sastra secara terbuka (lisan). Perlu
memiliki kemampuan menulis, tersedianya media massa atau penerbitan, dan
perlunya berkembang tradisi dalam mengkritik sastra.
Karya
sastra puisi sebagai karya seni menghendaki penilaian yang bermutu seni.
Disinilah kritik berperan memberikan nilai tinggi rendahya karya tersebut.
Peran kritik sangatlah besar dalam
perkembangan kesasastraan terutama dalam perkembangan ilmu lainnya, karena
kritik sastra memberikan nilai kepada sebuah karya yang mengambil dari beberapa ilmu di
antaranya, filsafat, ilmu sosial, politik, dan sebagainya.
Dalam
menilai sebuah karya puisi, seorang kritikus perlu dan harus menggunakan kritik
sebagai dasar hukumnya. Akan tetapi,
kritik tidak hanya menilai tetapi juga menganalisis dan hal lain sebagainya
yang termasuk di dalamnya adalah pendefinisian, penggolongan, pengkiasan,
penguraian, dan penilian (evaluasi).
Hal yang
harus diperhatikan saat menyampaikan kritik ke sebuah karya:
- Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan di kritik tersebut. Sering orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa mengerti permaslahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah pahaman.
- Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran bagi anda untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara yang santun dan baik, selain itu jangan sampai anda menyampaikan kritik secara emosional serta gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
- Menyesuaikan dengan Sikon. Jika akan mengkritik sebuah puisi hendaknya memberikan pengantar terlebih dahulu dengan mengemukakan bagian yang akan di kritik atau di beri saran secara singkat, padat, dan jelas, baru kemudian sampaikan kritik atau saran anda secara objektif.
4.
Dalam menyampaikan kritik hendaknya di sertai dengan
ide-ide segar atau
baru solusi yang tepat agar pihak yang di kritik atau yang di beri saran dapat lebih
menyempurnakan bahasannya.
baru solusi yang tepat agar pihak yang di kritik atau yang di beri saran dapat lebih
menyempurnakan bahasannya.
5.
Kritikan harus santun, artinya di dalam
mengkritik, gunakan bahasa yang baik adanya, Kritik dan saran yang di sampaikan
hendaknya disertai dengan argumen-argumen yang logis untuk memperkuat kritik
dan saran.
6.
Kritik dan saran yang disampaikan harus ditujukan
untuk menyampaikan kekurangan yang di bahas, bukan bertujuan untuk mengejek
atau menjatuhkan pihak yang di kritik.
2.4 APA MANFAAT MENGKRITIK PUISI
Karya
sastra (puisi) tidak dapat sepenuhnya atau benar-benar dipahami secara terpisah
dari lingkungan, budaya, atau peradaban di mana ia diproduksi. Karya sastra
harus dipelajari dalam konteks seluas mungkin, bukan secara otodidak. Setiap
karya sastra merupakan hasil dari interaksi yang kompleks dari faktor-faktor
sosial dan budaya dan karya sastra itu sendiri merupakan sebuah objek
kebudayaan yang kompleks. Dalam hal apapun, karya sastra bukanlah sebuah fenomena yang terisolir.
Ide-ide
dalam karya sastra sama pentingnya dengan teknik dan bentuknya sendiri; bentuk
dan teknik itu sendiri sebagian ditentukan atau dibentuk oleh ide-ide karya
itu. Selain itu, kualitas karya, respon kritis yang timbul, mengambil bagian
dari kualitas ide-idenya. Tidak ada karya yang besar dan abadi yang
pernah diciptakan atas dasar sepele, ide yang dangkal, atau ide-ide yang buruk.
Dalam pengertian ini, sastra merupakan hal yang benar-benar serius.
Setiap
karya yang masih bertahan adalah moral yang mendalam, baik dalam
hubungannya dengan budaya yang muncul dan pada para pembaca individu.
Karya sastra menjadi kurang bermoral dalam advokasi atas sebuah kode tertentu
atau sistem perilaku manusia daripada dalam hal
Bahwa
karya itu memikat dalam kehidupan dan menyajikan sebuah respon evaluasi hidup.
Karya sastra sebagaimana yang telah disebutkan oleh L.C. Knights adalah sebuah
pengalaman moral.
Masyarakat
dapat berkenaan dengan sebuah karya sastra dalam dua cara baik sebagai
sebuah faktor bahan yang spesifik, kekuatan, atau sebagai tradisi, yaitu
kecenderungan spiritual dan kebudayaan yang kolektif. Tren-tren budaya ini bisa
termasuk tradisi sastra yang murni dan tradisional, tetapi tidak terbatas pada
hal-hal tradisional tersebut (perhatikan perbedaan di sini antara penekanan
dari kritikus sejarah dan kritikus sosial budaya). Dengan demikian, bentuk dan
isinya dapat mencerminkan perkembangan sosiologis, misalnya, sebagai munculnya
sebuah puisi yang dipengaruhi oleh munculnya orang-orang kelas menengah, atau
perubahan yang halus dalam watak budaya; bandingkan Trilling dan Spender yang
mengikutinya.
Kritik
puisi harus lebih dari kontemplasi estetika yang netral dari karya itu sendiri;
kritik puisi harus terlibat dan berkomitmen. Kritik merupakan sebuah kegiatan
penting yang dapat dan seharusnya memengaruhi produksi seni itu sendiri, bukan
dengan mendikte teknik dan bahan pilihan penulis, tetapi dengan
menciptakan jenis momen di mana seni yang besar ini dilahirkan dan dengan
merangsang semacam pelanjutan diskusi seni yang kritis yang lebih membawa ke
dalam budaya secara umum dan sebaliknya memperkuat penonton dan artisnya.
Seorang
kritikus bertanggung jawab terhadap sastra baik dulu maupun sekarang. Dari
sastra yang luas di masa lalu, seorang kritikus memilih yang memiliki ketepatan
utama sampai sekarang; minatnya tidak pernah sekadar antik atau rekonstruktif
(demarkasi sosial budaya lainnya dari sejarah). Karena kebutuhan setiap
generasi akan menuntut pilihan yang berbeda atau penekanan yang berbeda,
pekerjaan kritikus dalam memilih dan menilai kembali secara simultan bersifat
sementara dan tak berujung. Dalam aspek perannya, seorang kritikus juga
merupakan seorang pembanding, dimulai dengan beberapa bahasa dan sastra,
memilih karya-
karya
yang bersangkutan dengan mereka, dan menunjukkan hubungan antara karya yang
dipilih satu sama lain, untuk penonton kontemporer dan untuk produksi seni
kontemporer. Dalam hal ini perannya sebagai mediator antara seni dan penonton,
seorang kritikus harus memperhatikan sebuah karya pada zamannya. Dia menganggap
evaluasi karya kontemporer merupakan bagian integral dan penting dari fungsi
kritis. Mungkin itu adalah alasan mengapa seorang kritikus sosial budaya banyak
sangat aktif sebagai pengulas, sedangkan kritikus bidang lainnya dapat
mempertimbangkan peninjauan fungsi perimer atau sekunder.
Dengan
melakukan perbandingan dengan karya puisi lain yang sudah memiliki nilai puisi
yang tinggi, sebuah puisi sastra
dibandingkan dalam penilaiannya. Beberapa hal ini secara signifikan mampu
mendorong sastrawan yang sudah mumpuni ataupun sastrawan muda untuk
meningkatkan mutu karyanya sehingga disinilah letak perkembangan karya puisi
dengan banyak bermunculan karya-karya puisi yang baru dan inovatif.
Adapun beberapa manfaat mengkritik sebuah sastra puisi:
1.
Dalam mengkritik, kritikus akan menunjukan hal yang
bernilai/tidak bernilai dari suatu karya sastra. Kritikus bisa jadi akan
menunjukan kebaruan-kebaruan dalam karya sastra, hal-hal apa saja yang belum
digarap oleh sastrawan. Dengan demikian sastrawan dapat belajar dari kritik
sastra untuk lebih meningkatkan kecakapannya dan memperluas cakrawala
kreativitas, corak, dan mutu karya sastranya. Jika sastrawan-sastrawan dalam di
negara tertentu mengahsilkan karya-karya yang baru, kreatif, dan berbobot, maka
perkembangan sastra negara tersebut juga akan meningkat pesat, baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Dengan kata lain, kritik yang
dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan kreatifitas sastrawan, dan
pada gilirannya akan meningkatkan perkembangan sastra itu sendiri.
2.
Dalam melakukan kritik, kritikus akan memberikan
ulasan, komentar, menafsirkan kerumitan-kerumitan, kegelapan-kegelapan makna
dalam karya sastra yang dikritik. Dengan demikian, pembaca awam akan mudah
memahami karya sastra yang dikritik oleh kritikus. Disisi lain, ketika
masyarakat sudah terbiasa dengan apresiasi sastra, maka daya apresiasi
masyarakat terhadap karya sastra akan semakin baik. Masyarakat dapat memilih
karya sastra yang bermutu tinggi (karya sastra yang berisi nilai-nilai
kehidupan, memperhalus budi, mempertajam pikiran, kemanusiaan, dan kebenaran).
3.
Analisis yang dilakukan kritikus dalam mengkritik
tentulah didasarkan pada referensi-referensi, teori-teori yang akurat. Tidak
jarang pula, perkembangan teori sastra lebih lambat dibandingkan dengan
kemajuan proses kreatif pengarang. Untuk itu, dalam melakukan kritik, kritikus
seringkali harus meramu teori-teori baru. Teori-teori sastra yang baru inilah
yang justru akan semakin memperkembangkan ilmu sastra itu sendiri.
4.
Dalam melakukan kritik, kritikus tentu akan menunjukan
ciri-ciri sastra yang dikritik secara struktural (ciri-ciri intrinsik). Tidak
jarang pula kritikus akan mencoba mengelompokan karya sastra yang dikritik ke
dalam karya sastra yang berciri sama. Kenyataan inilah yang dapat disimpulkan
bahwa kritik sastra sungguh membantu penyusunan sejarah sastra.
5.
Dalam mengkrtik,
seorang kritikus akan menunjukkan hal-hal yang bernilaiatau tidak bernilai
suatu karya puisi. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan hal-hal yang baru dalam
karya sastra puisi. Hal-hal yang boleh dikerjakan oleh sastrawan. Dengan
demikian, sastrawan dapat belajar dari kritik untuk lebih meningkatkan
kecakapanya dan memperluas pengetahuanya. Jika sastrawan-sastrawan menghasilkan
karya-karya baru, kreatif, dan berbobot, maka perkembangan sastra negar
tersebut juaga akan meningkat, baik secara kualiatas maupaun kuantitas. Dengan
kata lain, kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan
keativitas sastrawan, dan pada akhirnya akan meningkatkan perkembangan sastra
itu sendiri
2.5
APA SAJA MACAM-MACAM KRITIK PUISI
Kritik puisi dilakukan dengan
membantu seorang penulis pemula dalam berkarya tentunya untuk menemukan
kekhasannya sendiri dalam dalam keryanya. Tentu jugaberguna untuk membantu
pembaca dalam menilai sebuah karya. Karena semakin karya puisi itu di kritik,
akan semakin dibicarakan pula. Namunbergantung kepada pembaca puisi dalam
menilai karya yang sudah dikritik itu masih layak disebut karya baik atau bukan.
Dalam pembuatan karya puisi tidak
selalu puisi yang dibuat selalu diterima pembaca, maka dari itu harus menerima
kritikan dari seseorang pengkrtik agar seseorang bisa membuat sebuah karya yang
lebih bagus. Dengan adanya kritik puisi akan membuat para penulis puisi dapat
terpacu lagi dan termotivasi untuk terus berkarya supaya karya yang dibuatnya
itu menjadi lebih baik dan mengerti bagaimana langkah-langkah pembuatan puisi.
Memberikan kritik dan
esai dapat beromanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca
tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan
memperleh masukan, terutama tentang kelemahannya.
Kritik adalah bentuk komunikasi yang
memberikan informasi mengenai pengaruh dari tindakan kita bagi orang-orang di
sekitar kita. Informasi ini sangat berguna bagi kita untuk melakukan berbagai
perbaikan.
Berikut
ini macam-macam kritik sastra (puisi) :
1. Bedasarkan
jenis bentuknya
1.
Kritik teoritis (theoretical criticism),
menurut Abrams teori ini berusaha bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk
menetapkan seperangkat istilah yang tali temali, pembedaan-pembedaan,
kategori-kategori untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya
maupun penerapan “kriteria” untuk menilai karya sastra dan pengarangnya.
2.
Kritik terapan (pratical criticism), diskusi
karya sastra tertentu dan penulis-penulisnya.
2. Berdasarkan
pelaksanaannya atau praktik kritiknya, Abrams membagikan ke dalam tiga jenis
kritik judisial, kritik induktif, dan kritik impresionistik. Sedangkan Hudson,
membaginya kedalam dua jenis ; kritik judusial dan kritik induktif.
1.
Kritik
judisial (judicial criticism) menurut Abrams berusaha menganalisis dan
menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasi, teknik,
gaya, dan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individu kritikus atas dasar
standar-standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan suatu karya.
2.
Kritik
induktif menurut Hudson adalah menguraikan bagian-bagian karya sastra
berdasarkan fenomena yang ada secara objektif.
3.
Kritik
impressionistik menurur Abrams menggambarkan dengan kata-kata sifat yang terasa
dalam bagian-bagian khusus (dalam) suatu karya dan tanggapan (impresi) kritikus
yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra.
3. Berdasarkan
orientasinya terhadapkarya sastra
1.
Kritik mimetik,
memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Kriteria yang gunakan
dalam kehidupan adalah ‘kebenaran’.
2.
Kritik
pragmatik bertujuan memberikan efek tertentu terhadap pembaca seperti
kesenangan, estetik, pendidikan, atau tujuan politik. Memangdang karya sebagai
alat untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan.
3.
Kritik
ekspresif, menghubungkan karya dan pengarangnya. Karya sastra sebagai curahan,
ucapan, atau proyeksi pikiran dan perasaan penyair.
4.
Kritik
objektif, menganggap karya sastra sebagai suatu yang mandiri, bebas baik dari
penyair, pembaca, maupun dunia sekitarnya.
2.6 APA FUNGSI KRITIK PUISI
Saat memberikan sebuah Kritikan
harus mengunakan bahasa yang santun dan baik, artinya di dalam mengkritik,
gunakan bahasa yang baik adanya tidak menentang atau mengejek atau menghina, Kritik dan
saran yang di sampaikan hendaknya disertai dengan argumen-argumen yang logis
untuk memperkuat kritik dan saran. Dan tidak menggunakan ungkapan jorok, kasar, dan tabu pada masyarakat tertentu.
Mengkritik dapat diartikan sebagai
kegiatan mengemukakan pendapat atau tanggapan terhadap sesuatu hal yang
disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya hal tersebut. Akan
tetapi, sebuah kritikan oleh orang-orang sering dikaitkan dengan hal-hal yang
buruk saja, sedangkan untuk hal-hal yang bagus sering disebut pujian. kritikan
hendaknya selalu diutarakan dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun
sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang dikritik.
Kritik puisi mampu menujukna nilai
suatu karya puisi secara tepat dan cermelang, meniadakan persoalan-persoalan
yang sulit dan rumit meliputi karya puisi tersebut melalui penjelasan, uraian,
dan penafsiran. Kerumitan-kerumiatan yang dimaksud kurang pahamnya pembaca
menilai suatu karya sastra. Hal ini menyebabkan karya puisi yang dinilai baik
pun belum tentu mendapatkan sambutan yang baik dari pembaca.
Kritik sastra puisi tidak perlu
diragukan bahwa adanya kritik yang kuat dan jujur di medan sastra akan membawa
pada meningkatnya kualitas karya puisi. Karena sastrawan akan memiliki
perhitungan sebelum akhirnya dipublikasikannya karya puisi tersebut.
Dengan
adanya kritik puisi ini akan membuat para penulis puisi dapat terpacu lagi dan
termotivasi untuk terus berkarya supaya karya puisi yang dibuat itu menjadi
lebih baik dan pembaca sangat menyukai karya puisi yang dibuat. Kritik puisi
sangatlah penting dalam perkembangan puisi itu sendiri. Dengan itu juga pritik
puisi akan menumbuhkan kesadaran atas sebuah karya puisi yang dibuat.
Kesalahan-kesalahan apa saja yang ada didalam karya yang dibuat dan bagaimana
hasil karya mendapat pujian dari pembaca.
Kritik puisi memiliki fungsi sebagai
berikut:
1.
Mendudukan persoalan yang muncul dan menjawab
pertanyaan yang timbul setelah menikmati karya puisi yang dilakukan dengan
menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi (memberikan penilaian) terhadap
karya sastra berdasarkan teori dan sejarah sastra.
2.
Menjadi media konduksi antara karya puisi dengan
pembaca penikmat puisi berupa pemberian motivasi kepada penikmat puisi untuk
secara tidak langsung menjadi seorang kritikus sastra.
3.
Menjadi guide pembaca dalam menikmati
sebuah karya puisi yang baik dan karya puisi yang tidak baik, yang asli dan
tidak asli.
4.
Menjadi pengarah atau pembimbing dengan memberikan
pendapat atau pertimbangan bagi sastrawan muda atau pengarang pemula untuk
meningkatkan kualitas karya sastranya.
5.
Mematangkan pemikiran ataupun ide bagi pengarang yang
telah banyak berkarya dan banyak mendapat impuls dari kritik tersebut.
6.
Menjadi media untuk membangkitkan emosi yang baik
terhadap karya-karya pengarang tertentu.
7.
Memberikan sumbangan pendapat atau bahan-bahan bagi
penyusunan atau pengembangan teori mengkritik.
Berikut ini
contoh mengkritik sebuah karya puisi dari chairil anwar :
AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak
perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Kritis
sastra puisi :
Dalam puisi “aku” sisi perjuangkan
ditekankan pada perjuangan yang pribadi atau individu. Hal ini di yunjukkan
dalam pemilihan diksi puisi tersebut
yang tergambar dalam lirik biar
peluru menembus hatiku (bait 4 larik ke-1) dan aku tetap meradang menerjang (baik 5 ke larik ke-2). Selain itu
semangat perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan mencapai tujuan
hidup sesorang individu yang dalam hal ini adalah chairil anwar sendiri.
Sedangkan dalam puisi “aku” gaya
bahasa yang diberikan oleh chairil anwar juga hiperbola seperti yang
gigambardalam larik. Hal inijelas hiperbola tersebut merupakan penonjolan
pribadi chairil anwar, ian mencoba untuk nyata berada di dalam dunianya.
Sementara itu, dalam puisi “akau”
chairil anwar memberikan cpencitraan gerak dan perasaan. Citraan gerak
merupakan gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat
bergerak. Dapat juga gambaran gerak pada umumnya. Citraan gerak dalam puisi ini
tergambar dalam larik luka dan bisa kubwa
berlari (bait 5 larik ke -1). Sementara citraan perasaan tergambar dalam
larik hinggan hilang pedih peri (bait
5 lark ke-3).
Anwar memberikan pesan secara tersurat yang terdiri dari:
1. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun
rintangan menghadang.
2. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan
kelebihannya saja.
3. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan
semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
kritik adalah untuk menentukan nilai baik dan atau nilai
tidak baik terhadap suatu karya puisi dengan menafsirkan, menguraikan, dan
memberikan penilaian sesuai dengan hakikat sastra, unsur-unsur sastra dan
unsur-unsur lain di luar sastra.
Sedangkan peran kritik adalah
membantu dalam penyusunan teori sastra dan sejarah sastra selain membantu dalam
keilmuan sastra, perkembangan kesusastraan dan sebagai media pemahman bagi
masyarakat sastra maupun masyarakat umumnya tentang penerangan karya-karya
sastra.
Dalam mengkrtik,
seorang kritikus akan menunjukkan hal-hal yang bernilaiatau tidak bernilai
suatu karya puisi. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan hal-hal yang baru dalam
karya sastra puisi. Hal-hal yang boleh dikerjakan oleh sastrawan. Dengan
demikian, sastrawan dapat belajar dari kritik untuk lebih meningkatkan
kecakapanya dan memperluas pengetahuanya.
3.2
SARAN
Adapun
saran dari saya, untuk perkembangan kritik puisi adalah selayaknya
kritikus tidak canggung dan dengan tegas mengatakan ini baik dan ini tidak baik
dalam menanggapi sebuah karya tersebut. penilaian juga harus dilihat dari aspek
diluar sastra bahkan bidang keilmuan yang hampir tidak ada hubungannya dengan
sastra.
Memberikan kritik
dapat beromanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca tentang
kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperleh
masukan, terutama tentang kelemahannya, dan akan memperbaiki kesalahanya dan
karya yang diciptakannya akan berkualitas.
DAFTAR RUJUKAN